Dalam sebuah perusahaan manufaktur, aktivitas produksi tidak bisa dilepaskan dari kegiatan operasionalnya. Hal itu karena manufaktur adalah bisnis yang core utamanya memproduksi barang (fisik). Apabila aspek produksi dalam perusahaan manufaktur tidak bisa berjalan dengan baik, akibatnya adalah pada pemangkasan profit perusahaan terkait yang akan terkena dampaknya. Hal ini yang kemudian menyebabkan banyak pengusaha mulai gemar untuk melakukan otomasi pada proses industri dengan tujuan akhir adalah untuk memastikan sistem produksi agar terus berjalan dan bekerja dengan baik dan optimal.
Sistem produksi merupakan bagian dalam sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang mengintegrasikan seluruh aspek bisnis (sumber daya, operasi, pemantauan, pelaporan, penjualan, akuntansi dan keuangan). Sistem produksi yang mumpuni nantinya akan mampu mewujudkan perusahaan untuk dapat mencapai target yang diinginkan. Pemanfaatan sistem produksi seperti ini dapat membantu perusahaan melakukan proses bisnis secara efektif, cepat dan realtime.
Karena sifatnya yang sangat dinamis dan kompetitif, ketersediaan sistem produksi yang terintegrasi pada industri manufaktur menjadi hal penting dalam rangka mencapai solusi yang dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya, optimalisasi penjualan dan profitabilitas.
Baca juga : Memahami Industri Manufaktur dan Kaitannya dengan Otomasi Industri
Pengertian Sistem Produksi
Sistem produksi adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas pada sebuah perusahaan yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mewujudkan tujuan dari entitas bisnis. Atau dalam pengertian lain, sistem produksi adalah sebuah sistem terintegrasi yang tersusun dari komponen struktural dan fungsional.
Komponen fungsional ini meliputi rencana produksi, monitoring, penentuan SOP, controlling dan beragam hal lain yang berkaitan dengan manajemen sebuah perusahaan. Sedangkan komponen struktural-nya meliputi mesin pabrik, tenaga kerja, bahan-bahan produksi dan lain sebagainya.
Proses Produksi dan Sistem Produksi itu Beda
Secara umum, proses produksi bisa dipahami sebagai sebagai tahapan berbagai kegiatan yang harus dilewati (alur) dalam memproduksi suatu barang atau jasa. Sementara sistem produksi adalah penyusunan kegiatan (konsep) yang akan diterapkan pada proses produksi secara objektif untuk tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Point-nya adalah, proses produksi merupakan serangkaian tahapan yang bekerja sebagai suatu proses dalam perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi. Sedangkan sistem produksi adalah rangkaian perencanaan dan prinsip yang akan digunakan dalam melakukan proses produksi di lapangan.
Baca juga : Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia
Sederhananya, untuk bisa melaksanakan proses produksi, sistemnya harus sudah dibuat terlebih dulu oleh perusahaan terkait. Adapun karakteristik sistem produksi adalah :
1. Memiliki beragam komponen dan elemen yang saling berkorelasi satu sama lain dan membentuk kesatuan utuh.
2. Mempunyai tujuan yang menjadi dasar atas keberadaan sistem berupa hasil produksi yang berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi di pasar.
3. Memiliki aktifitas berupa proses perubahan nilai tambah untuk menjadi output yangg dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. Terdapat cara kerja yang bisa mengendalikan kegiatan operasinya berupa optimasi alokasi sumber daya.
Tujuan Sistem Produksi
Setiap hal apapun pasti mempunyai tujuan untuk dilakukan, termasuk pada sistem produksi. Adapun tujuan yang terdapat pada sistem produksi yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan perusahaan
Tujuan utama dari sistem produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengaplikasikan proses produksi dalam rangka untuk menghasilkan sebuah produk.
2. Menghitung modal
Tujuan berikutnya dari pemanfaatan sistem produksi ini adalah untuk dapat membantu dalam melakukan perhitungan modal perusahaan yang dipakai. Caranya dengan mengurutkan atau membuat list apa saja komponen yang digunakan untuk memproduksi suatu barang.
3. Membuat proses produksi berjalan dengan teratur
Fungsi terpenting dari sistem produksi adalah untuk memastikan bahwa proses produksi bisa berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan tanpa hambatan.
Jenis - Jenis Sistem Produksi
Berikut adalah beberapa jenis pada sistem produksi berdasarkan output yang dihasilkan :
1. Contnuous Process
Pada sistem ini peralatan produksi dikelompokan dengan mengurutkan aktifitas dalam menghasilkan sebuah produk. Flow bahan pada proses dalam sistem ini juga harus sudah distandarisasi terlebih dahulu. Proses ini nantinya akan mempermudah perusahaan yang mempunyai produk dengan demand yang tinggi.
2. Intermitten Process
Intermitten process merupakan sistem yang terjeda, di mana aktifitas produksi dilakukan tidak didasarkan pada standar melainkan didasarkan pada produk yang dikerjakan. Kemudian selanjutnya peralatan produksi akan dikelompokan secara fleksibel dalam menghasilkan produknya.
Contoh Penerapan Sistem Produksi
Pelajari lebih lanjut
dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
0 komentar:
Posting Komentar