Pneumatik dan Hidrolik: Apa Perbedaannya?

Pneumatik dan Hidrolik: Apa Perbedaannya?

Pneumatik

Secara mendasar, pneumatik dan hidrolik mempunyai metode kerja yang serupa tetapi nyatanya terdapat perbedaan cukup signifikan yang harus dimengerti karena sesuatu yang berbeda inilah yang akan menentukan bagaimana aplikasi keduanya diterapkan di dunia kerja. Pertama, sistem pneumatik adalah lompatan teknologi, dimana udara terkompresi dimanfaatkan agar dapat memproduksi gerakan atau cara kerja mekanis, sedangkan sistem hidrolik merupakan suatu sistem kerja yang melakukan pemanfaatan tekanan pada fluida sebagai power atau sumber tenaga mekanis. Hidrolik juga sering difungsikan sebagai alat kontrol yang dapat mengirimkan dan memberdayakan tenaga atau power dengan menggunakan tekanan fluida tersebut.

Baca juga : Pneumatik: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja

Singkatnya, perbedaan antara sistem kerja pneumatik dan hidrolik adalah terletak pada jenis tekanan keduanya. Pneumatik menggunakan kompresi udara sedangkan hidrolik menggunakan kompresi atau tekanan fluida (cairan). Selain perbedaan tersebut, diketahui ada beberapa perbedaan yang mencolok dari keduanya, yaitu perbedaan pada sistem kerja yang dilakukan oleh pneumatik dan hidrolik. Berikut ini merupakan uraian lebih rinci mengenai perbedaan sistem kerja antara hidrolik dan pneumatik.

Perbedaan Sistem Kerja

Sistem Kerja Pneumatik

Secara sederhana, Pneumatik adalah sistem kerja yang memanfaatkan udara terkompresi sebagai bahan bakar untuk mendapatkan tenaga atau gerakan translasi pada piston atau plunyer. Sistem penumatik akan sangat berguna untuk penerapan kerja dalam jumlah besar, terdapat efisiensi dan kemudahan secara praktis di dalam pengerjaannya. Sistem pneumatik ini meliputi kompresor udara, yang berfungsi untuk menyimpan udara yang sudah dikompres ke dalam sebuah cylinder dan akan melepaskannya di bawah kontrol listrik. Selain itu, Pneumatik juga menggunakan hukum-hukum aeromekanika, yang mempengaruhi keseimbangan antara gas dan uap dengan dipengaruhi oleh beragam gaya eksternal (aerostatika) dan teori aerodinamika.

 

Hidrolik
 

Sistem Kerja Hidrolik

Dasar dari penerapan sistem hidrolik adalah keterlibatan fluida atau cairan yang berada di dalam sistem yang mempunyai tekanan antar satu sisi dengan sisi yang lain dengan cakupan perbedaan yang luas. Hal yang perlu digaris bawahi adalah komparasi terbalik antara gaya yang dimuntahkan keluar dengan cakupan atau luas dari tekanannya. Tekanan itu akan mendorong sebuah piston yang ada di sudut lain pada sebuah tempat. Hal ini akan mempengaruhi transfer energi ke dalam piston yang memaksa untuk mendorong sesuatu ke atas dengan cara diangkat. Oleh karena tekanan di bawah air tidak akan bisa untuk membiarkan fluida mengalir ke belakang, maka piston secara otomatis tidak akan pernah bisa untuk bergerak dengan arah yang berlawanan kecuali apabila tekanan tersebut sudah dilepaskan. Hal ini berarti bahwa meskipun piston telah mengangkat, hal ini aman hingga operator sistem mengizinkan atau memberi perintah untuk dilepaskan. Contohnya seperti piston yang mengangkat tangan forkfilt, hal yang terjadi adalah tangan forkflit tersebut akan tetap terus terangkat sampai tekanan hidrolik dilepaskan.

Baca juga : Macam – Macam Pneumatik dan Pemanfaatannya dalam Berbagai Industri

Perbedaan Aplikasi

Selain perbedaan pada sistem kerja, pneumatik dan hidrolik juga memiliki perbedaan pada implementasi atau pengaplikasian alat alat pada bidang-bidang tertentu, contohnya seperti hidrolik yang kerap dimanfaatkan dalam pembangunan bendungan, turbin, sungai atau bahkan erosi. Sedangkan pneumatik biasanya diterapkan pada beragam bidang kedokteran gigi, pertambangan dan konstruksi umum lainnya. Kemudian perbedaan pada power tekanan yang dipakai dalam pengaplikasiannya juga berbeda. Sistem hidrolik memanfaatkan tekanan dengan kapasitas yang besar dibandingkan pada sistem pneumatik. Dalam pneumatik, hanya terdapat 80-100 psi (pound per inci persegi) dari tekanan yang diberdayakan pada penerapan industri. Sedangkan pada sistem hidrolik seringkali tekanan yang digunakan berkisar antara 1,000-5,000 psi. Akan tetapi, sistem hidrolik modern sekarang sudah bisa menggunakan tekanan mencapai 10.000 psi. Hal ini dipengaruhi oleh permintaan energi yang tinggi,  mengakibatkan kapasitas tekanan sistem hidrolik menjadi lebih besar. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).

Baca juga : Macam – Macam Hidrolik dan Pemanfaatannya dalam Berbagai Industri