Pneumatik: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja

Pneumatik: Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja

Pneumatik
Pengertian Pneumatik

Pneumatik adalah sebuah sistem penggerak yang dipakai dalam dunia industri di mana tekanan udara digunakan sebagai tenaga penggerak utamanya. Dalam penerapan pada industri, Pneumatik sering digunakan untuk melakukan fungsi mekanis seperti: mendorong (push), press atau menekan, dan menjepit objek yang dilakukan secara berulang dan tetap.

Pneumatik adalah teknologi udara terkompresi. Pneumatik bisa juga disebut sebagai jenis kontrol otomatis. Sebagai pengetahuan, terdapat jenis-jenis pneumatik yang perlu diketahui oleh para engineer atau calon engineer industri. Hal ini dalam rangka mengakrabkan diri dengan istilah-istilah yang ada di dalam dunia industri.

Pneumatik adalah pengembangan teknologi yang mempunyai cara kerja dengan memanfaatkan tekanan udara untuk mempengaruhi kerja suatu peralatan mekanikal agar dapat membuat gerakan maju mundur, naik turun, berputar dan sebagainya.

Baca juga : Pneumatik dan Hidrolik: Apa Perbedaannya?

Adapun salah satu contoh sederhana dalam penggunaan sistem pneumatik ini dapat dilihat pada gerakan pneumatik alat pendorong tutup botol sehingga bisa terpasang. Pada pabrik atau industri Beverage (minuman) seperti Coca-cola, The Botol, dll. Gerakan mendorong pada tutup botol ini nantinya akan dilakukan secara berulang menggunakan suatu mesin yang sudah diotomasi. Ilustrasi contoh ini bisa dilihat pada gambar di bawah.

Fungsi Pneumatik

• Melakukan pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya.

Fungsi ini dapat dilakukan dengan cara  mendorong benda menggunakan aktuator pneumatik. Selain itu, fungsi pemindahan ini juga digunakan untuk mensortir barang berdasarkan standar yang telah ditentukan seperti corak warna, ukuran dan lain lain.

• Menekan (Pressing) barang

Contohnya pada pemasangan tutup botol, pneumatik dapat digunakan untuk menekan tutup botol secara otomatis dengan tingkat presisi dan kekuatan tinggi.

• Otomatisasi pekerjaan repetisi atau berulang

Komponen Sistem Pneumatic

Meskipun terdapat banyak komponen di dalamnya, dan masing-masing memiliki fungsi kerja yang berbeda, namun sejatinya komponen ini dapat saling bekerja sama dan berpengaruh satu sama lain dalam membentuk suatu sistem pneumatik yang handal. Berikut adalah komponen-komponennya:

Air Power atau Kompresor

Seperti yang diketahui, udara yang memiliki tekanan menjadi energi utama dalam sistem hidrolik  yang dihasilkan oleh kompresor. Kapasitas dan jenis kompresor yang diperlukan sendiri dapat disesuaikan dengan kapasitas pneumatik atau banyaknya kebutuhan udara yang bekerja di dalam sistem pneumatik. Namun, hal yang perlu diperhatikan pada penerapan sistem pneumatik adalah kualitas dari aliran udara yang memiliki tekanan tinggi pada sistem.

Filter, Regulator, dan Lubricator (FRL)

FRL merupakan singkatan dari Filter, Regulator dan Lubricator. Filter ini memiliki fungsi untuk melakukan penyaringan udara bertekanan yang mengalir ke aktuator agar memiliki kualitas yang baik. Sedangkan regulator berfungsi untuk mengatur besaran kompres udara yang akan dialirkan agar terjadi kesesuaian antara tekanan udara yang menuju ke aktuator dengan design atau gambar.

Pada instalasi sistem pneumatik, Lubricator berfungsi untuk melubrikasi atau melumasi aktuator agar dapat aktuator dapat begerak mulus tanpa hambatan dan juga untuk mencegah komponen aktuatur tidak terjadi gesekan kasar, hal ini dilakukan agar aktuator tidak cepat aus. Biasanya pelumas ini cukup diberikan dengan menggunakan oli yang tingkat kepekatannya rendah. Jika kita mau mengamati, bentuk fliter dalam sistem pneumatik ternyata memiliki filter yang selalu terisi air dan ini perlu untuk rajin dibuang atau dibersihkan agar kualitas udara yang mengalir ke aktuator tetap terjaga dan tidak banjir.

Solenoid Valve

Solenoid valve adalah solenoid atau katup yang berfungsi untuk mengatur aliran udara dengan memanfaatkan  sistem penggerak berupa kumparan listrik. Solenoid ini memilikii bentuk dan jenis yang bermacam-macam sebagaimana fungsi solenoid hidrolik.

Check Valve

Check Valve yaitu katup yang memiliki fungsi untuk melakukan pencegahan terjadinya aliran balik dari fluida, dalam hal ini adalah udara yang terkompresi. Terkhusus apabila pada sebuah sistem pneumatik tersebut menggunakan tanki akumulator udara, sehingga Check Valve tersebut dapat mensiasati adanya udara dari akumulator untuk kembali menuju kompresor, namun dengan tetap mengizinkan udara bertekanan dari kompresor untuk masuk ke dalam akumulator.

Directional Valve

Directional valve atau katub pengatur arah, yang pemasangannya berada tepat sebelum aktuator merupakan komponen yang berfungsi untuk men-setting kerja aktuator dengan cara mengontrol arah arus udara terkompresi baik pada saat masuk atau keluar dari aktuator. Satu valve ini sengaja dibuat agar dapat meng-customize arah aliran fungsi fluida di dua atau bahkan lebih arah aliran, dan akan melakukan fungsinya secara mekanis atau elektrik bergantung dari desain yang telah ada.

Baca juga : Macam – Macam Pneumatik dan Pemanfaatannya dalam Berbagai Industri

I/P Controller

Pada pneumatik yang cara kerjanya bisa bermodulasi, diperlukan tools-control pada supply udara bertekanan yang khusus, yaitu bernama I/P Controller yang akan merubah perintah dari sistem kontrol berupa arus sinyal pada tekanan udara yang harus dipasok ke aktuator.

Aktuator ( cylinder , motor, gear, breake dll)

Pneumatik aktuator merupakan alat yang bekerja pada sistem pneumatik. Terdapat beragam jenis pneumatik aktuator jika disesuaikan dengan fungsinya. Yaitu meliputi: silinder pneumatik, diafragma aktuator, serta pneumatik motor. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).