Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidrolik

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidrolik

Hidrolik merupakan sebuah sistem kerja yang kerap dipakai oleh berbagai alat berat seperti crane, excavator, bulldozer, forklift, dan lain-lain. Sistem pada hidrolik berjalan dengan memanfaatkan zat fluida sebagai energi utamanya. Sistem hidrolik juga berhubungan erat dengan Hukum Pascal yang berbunyi: “tekanan yang disalurkan pada suatu zat cair di dalam sebuah wadah atau tempat akan diteruskan ke semua arah dengan penggunaan daya yang sama besarnya.” Oleh karena sistem hidrolik “hanya” mengandalkan tekanan dan fluida, sebaiknya kita juga mengetahui apa sih keuntungan dan kelemahan sistem hidrolik yang sering digunakan pada beragam alat berat industri? Simak penjelasannya berikut.

Kelebihan Sistem Hidrolik

Meskipun sekilas sistem hidrolik nampak seperti cuma mengandalkan fluida dan tekanan yang akan di share ke segala arah, prinsip kerja pada sistem ini ternyata sangat ampuh untuk mengangkat beban atau material berat. Berikut adalah beberapa keuntungan yang terdapat pada sistem hidrolik :

1. Gerakan pada sistem hidrolik tidak bergantung dengan beban material. Artinya, selama fluida tidak terjadi hambatan dan aliran control valve bisa dipakai sistem hidrolik dapat terus berjalan.

2. Ketepatan dan fleksibilitas.

3. Dapat melakukan pemindahan bertenaga besar hanya dengan memanfaatkan komponen atau elemen yang relatif kecil.

4. Dapat berjalan bebas aktif saat mengangkat sebuah beban besar atau berat.

5. Tidak sulit digunakan dan sistem kontrolnya sangat kompatibel untuk dipakai. Seorang operator pemula alat berat sekalipun akan dengan mudah menggunakan dan memahami fungsi sistem hidrolik untuk dioperasikan.

6. Mesin operasinya tidak menimbulkan suara berisik dan getaran tak penting.

7. Model dan desainnya simpel.

8. Bisa diputar melawan arah atau kebalikannya (reversible).

9. Dapat memindahkan material berat dengan mudah dan sekali angkat meski bobot berton-ton.

10. Masa guna yang lumayan panjang sehingga biaya bisa ditekan.

Baca juga : Pneumatik dan Hidrolik: Apa Perbedaannya?

Kekurangan Sistem Hidrolik

Setelah mengetahui apa saja kelebihan-kelebihan dari sistem hidrolik, selanjutnya kita juga sebaiknya mengetahui apa saja kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Meskipun terdapat kekurangan, hal ini bukan berarti kemudian sistem hidrolik menjadi buruk. Hanya saja, pada beberapa prinsip kerja alat berat biasanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bahwa sebagus apapun sebuah alat, pasti tidak akan pernah bisa luput dari yang namanya kekurangan. Berikut adalah kekurangan sistem hidrolik kecuali yang telah disebutkan di atas, yaitu:

1. Sistem hidrolik membutuhkan perawatan yang intensif secara berkala.

2. Sistem hidrolik kerap memerlukan elemen dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.

3. Apabila terjadi kebocoran kecil pada aliran pipa hidrolik, maka akibatnya akan menjadi fatal pada fungsi pemindahan tenaga. Hal ini akan mempengaruhi tingkat risiko terjadinya kecelakaan.

4. Tekanan tinggi yang diberi oleh fluida juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja jika dayanya terlalu tinggi dan saluran pipa tidak kuasa menampung daya yang dihantarkan oleh fluida.

Baca juga : Macam – Macam Hidrolik dan Pemanfaatannya dalam Berbagai Industri

Perawatan Sistem Hidrolik

Seperti yang sudah diulas sebelumnya, sistem hidrolik mempunyai prinsip kerja yang akan sangat memudahkan untuk melakukan pemindahan material/beban berat. Namun, sistem hidrolik di sisi lain juga membutuhkan perawatan intensif dan berkelanjutan untuk dapat memastikan fungsinya bisa bekerja dengan normal. Jika alat berat dengan cara kerja pompa hidrolik seperti ini digunakan setiap hari, maka berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan agar mencegah atau setidaknya bisa mengurangi resiko terjadinya kerusakan pada mesin:

1. Selalu periksa level minyak yang ada di dalam tangki, lakukan pengisian apabila sudah berkurang.

2. Selalu periksa busa yang terdapat di permukaan cairan yang berfungsi untuk memastikan elemen udara atau air.

3. Selalu mengecek kebocoran yang ada di saluran air dan koneksi.

4. Selalu mengecek operasional sistem stabilisasi suhu.

5. Pastikan indikator kontaminasi filter selalu dikontrol.

6. Pengaturan katup pada pengukur tekanan selalu diperiksa.

7. Selalu mengecek tegangan aliran elektro-magnet melalui perangkat kontrol.

Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).