Otomasi industri atau yang sering disebut industrial automation, adalah sebuah sistem yang bisa dikoneksikan dengan teknologi IoT (Internet of Things) dalam melakukan proses pengoperasian peralatan maupun mesin industri dengan memanfaatkan perangkat dan sistem yang dihubungkan, sehingga bisa dikontrol melalui panel, device, maupun perangkat lainnya. Selain itu, otomasi industri juga dapat berperan penting dalam upaya meraih masa depan teknologi, terutama dalam pemanfaatannya dalam sektor produksi agar dapat melakukan proses secara efisien dan efektif sekaligus bisa meminimalisir resiko dalam kecelakaan kerja (human error).
Berkenaan dengan teknologi
Internet of Things, konektivitas adalah hal penting yang menjadi dasar dalam
pendistribusian data agar sistem bisa menentukan cara kerja yang diperlukan.
Adapun perangkat atau alat yang digunakan dalam proses ini adalah sensor, yang
memiliki fungsi sebagai
penghimpun data yang akan digunakan dalam lingkungan
eksternal maupun internal sebuah mesin. Dalam dunia industri, sensor memiliki
peranan penting dalam memastikan operator maupun pelaku industri bisa melakukan
proses deteksi, analisis, mengukur, dan memproses beragam kebutuhan data
seperti melakukan perubahan posisi, panjang, tinggi, lingkungan eksterior,
serta kemungkinan dislokasi yang terjadi dalam suatu proses produksi.
Sebenarnya penggunaan sensor sudah menjadi barang umum dalam keseharian masyarakat sehari-hari. Contohnya seperti sensor jarak pada telepon pintar, pintu geser otomatis, tempat sabun cuci tangan otomatis, hand dryer otomatis, hingga kendaraan (mobil) yang dipakai sehari-hari yang juga mempunyai beberapa jenis sensor untuk bisa melakukan perintah otomatis. Bicara mengenai jenis, terdapat beberapa jenis sensor yang mendukung proses IoT bagi suatu industri. Masing-masing jenis sensor memiliki peran yang berbeda-beda sesuai kebutuhan data yang diperlukan. Berikut adalah beberapa jenis sensor dalam industri yang kerap digunakan dalam penerapan sistem Internet of Things:
Proximity Sensor (Sensor Jarak)
Proximity sensor adalah sebuah sensor yang digunakan untuk mendeteksi suatu objek di dekat sensor. Cara kerja jenis sensor ini adalah dengan memancarkan medan elektromagnetik atau sinar radiasi seperti inframerah kepada. Proximity sensor bisa juga digunakan untuk mendeteksi gerakan yang dihasilkan sebuah objek maupun subjek saat bergerak mendekat ke titik sensor.
Perlu diketahui juga bahwa proximity sensor tidak hanya dipakai untuk keamanan saja, tetapi juga digunakan dalam pemanfaatan kendali pintu otomatis, sistem parkir otomatis, wastafel otomatis, toilet flusher otomatis, pengering tangan, sistem manajemen energi, dll. Pada salah satu contoh penerapan industri, proximity sensor juga bisa mengetahui jumlah produk yang melewati titik sensor, sehingga dapat memudahkan pengiriman data dalam hal jumlah produk yang diproduksi secara realtine.
Pressure Sensor (Sensor Tekanan)
Pressure sensor atau sensor tekanan sering dipakai dalam penggunaan sistem IoT untuk pemantauan sistem dan perangkat yang digerakkan oleh tekanan. Saat jumlah tekanan melebihi ambang batas, perangkat akan secara otomatis mengirimkan sinyal kepada operator tentang anomali yang harus segera diperbaiki. Dalam dunia komersil, sensor tekanan sering digunakan pada kendaraan yang menerapkan Tyre Pressure Monitoring System sebagai indikator tekanan ban, serta pesawat terbang untuk menentukan ketinggian (altitude) melalui perubahan tekanan udara. Sedangkan pada dunia industri, sensor tekanan sering diaplikasikan pada kebutuhan data mengenai perubahan tekanan gas dan cairan. Saat terjadi perubahan tekanan, sensor akan mendeteksi perubahan ini dan memberitahukan kepada sistem yang terhubung. Contohnya seperti pengujian kebocoran pada tekanan dari mesin hidrolik, sampai pembuatan sistem udara maupun irigasi melalui fluktuasi tekanan yang dihasilkan.
Temperature Sensor (Sensor Suhu)
Temperatur sensor atau disebut juga sensor suhu berfungsi untuk mengukur jumlah energi panas yang diproduksi dari suatu objek atau area sekitar. Di dalam kehidupan masyarakat, jenis sensor ini bisa ditemukan dalam penyejuk udara (air conditioners), kulkas, dan beberapa alat elektronik lain yang memiliki fungsi untuk mengendalikan temperatur lingkungan. Sensor temperatur juga sering dipakai dalam serangkaian proses industri manufaktur, industri gas alam, industri agrikultur, industri kesehatan, hingga otomotif.
Selain itu, sensor temperatur juga bisa digunakan hampir pada semua jenis environment IoT, dimana hal ini akan memudahkan operator dalam melakukan pemantauan panas yang berlebih, terutama pada komponen mesin, pembuatan makanan, tempat penyimpanan, dan sebagainya. Sebagaimana yang kita ketahui, panas yang berlebih adalah warning bahwa sebuah mesin sedang tidak bekerja secara optimal, dan berpotensi menyebabkan engine overhaul sampai kerusakan fatal lainnya yang lebih parah
Recory Encoder (Sensor Putaran)
Sensor Putaran mempunyai fungsi kerja untuk melakukan pengukuran laju dan kecepatan putar dari sebuah objek. Seorang operator nantinya akan bisa mengukur tingkat kecepatan yang dibutuhkan agar mesin bekerja optimal sesuai kebutuhan dan kondisi melalui inspeksi data dari sebuah putaran tertentu. Contoh dari pemanfaatannya di bidang otomotif adalah speedometer, yang dapat mengukur kecepatan putaran roda, serta sistem kontrol stabilitas elektronik (Electronic Stability Control). Dalam dunia industri, pemanfaatan sensor ini secara umum berkorelasi dengan mesin yang memproduksi energi dengan cara berputar. Contohnya seperti pada pusat listrik tenaga air, perputaran gerigi besi pada alat pemotongan, dan mesin pompa industri.
Beragam jenis sensor tersebut sebenarnya belum mencakup keseluruhan jenis sensor yang digunakan pada industri, khususnya untuk menghimpun data melalui IoT. Oleh karena itu, dalam menentukan sensor untuk men-support proses pada IoT, dibutuhkan wawasan tentang kebutuhan setiap lini industri. Prinsipnya, semakin teliti sebuah sensor, maka akan semakin baik juga kualitasnya, terkhusus untuk kebutuhan pemantauan secara real-time dengan tingkat presisi tinggi. Oleh karenanya, dalam pemilihan sensor sangat perlu memperhatikan sensitivitas sensor untuk jangkauan dan tingkat presisi, material sensor, kondisi lingkungan sekitar, serta kesesuaian antara produk sensor dengan perangkat eksternalnya.
Oleh karena itu, produktivitas dan efektifitas perusahaan merupakan hal utama yang harus menjadi prioritas. Salah satu upaya mencapai hal tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan sensor pada operasional kerja perusahaan. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
0 komentar:
Posting Komentar