Otomasi Industri Adalah anak perusahaan dari PT. Teknolab Caraka Internasional. Bergerak pada bidang teknologi dan Otomasi Industri. Visi kami adalah memberikan inovasi tenologi untuk negeri
Call | (0342) 8178833 |
---|---|
example@gmail.com | |
Website | www.otoindustri.com |
Otomasi Industri berfokus dalam bidang Internet of Things menggunakan berbagai protokol salah satunya LoRa. Penerapan Teknologi Internet of Things dapat meningkatkan produktifitas perusahaan Anda.
Upgrade Produktifitas kerja perusahaan Anda mulai dari sekarang
Konsultasikan planing Scale Up perusahaan Anda dengan teknologi tepat guna
Teknologi kami rancang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Fungsionalitas adalah fokus kami
Mengedepankan perhatian kepada komponen produksi adalah salah satu upaca untuk maju
HMI (Human Machine Interface) merupakan sebuah sistem yang bisa mempertemukan manusia dengan teknologi mesin. HMI (Human Machine Interface) yaitu berupa pengendali dan juga menunjukkan status, baik dilakukan secara manual ataupun disajikan dengan visualisasi komputer yang bersifat real time. HMI juga bisa disebut sebagai user interface dan juga sistem kontrol untuk manufaktur.
HMI (Human Machine Interface) bertugas untuk membuat visualisasi dari sebuah teknologi atau sistem secara real time. Sehingga dengan menggunakan desain HMI yang dapat disesuaikan akan memudahkan pekerjaan fisik. HMI (Human Machine Interface) bertujuan untuk menambah tingkat interaksi antara mesin dan juga operator melalui tampilan yang ada di layar komputer serta memenuhi kebutuhan para pengguna terhadap informasi pada sistem.
HMI (Human Machine Interface) ini sangat cocok untuk digunakan pada industri, pertambangan, pabrik, gas, perminyakan, bandara, dan lain-lain. Dikarenakan HMI (Human Machine Interface) bersifat stabil dan mampu memonitor beberapa sistem mulai dari fire & gas system, process control system, emergency shutdown system, dan lain-lain.
Fungsi HMI (Human Machine Interface) dalam Dunia Otomatisasi
Otomatisasi atau kontrol otomatis ialah penggunaan pada sistem kontrol untuk menjalankan berbagai peralatan seperti mesin, proses di pabrik, boiler dan oven pengolah panas dengan jumlah manusia yang sudah mulai berkurang. Bahkan beberapa diantaranya sudah sepenuhnya otomatis.
Jadi, di dalam dunia industri ini HMI juga sudah digunakan. Maka akan ada tampilan di layar komputer yang dihadapi oleh pengguna ataupun operator mesin yang akan mendapatkan data kerja dari mesin. Touch Screen Panel HMI lebih sering digunakan, karena pengaplikasiannya mudah dan ketahanannya di lingkungan kerja industri.
Di dalam HMI (Human Machine Interface) juga ada visualisasi pengendali mesin yang berupa tombol, slider dan sebagainya yang memiliki fungsi untuk mengontrol serta mengendalikan mesin. Adapun fungsi lain dari HMI (Human Machine Interface) di dunia industri otomatisasi antara lain:
• Memantau dan juga memberikan informasi tentang kondisi plant kepada operator melalui GUI secara real time. Tampilan tentang kondisi plant yaitu hasil dari informasi input dan output dari proses yang sedang berlangsung pada plant.
• Menentukan kondisi output (actuator) yang didasari dari nilai input yang diperoleh dari pembacaan sensor.
• Pengumpulan dan juga penyimpanan data dalam satu koleksi data. Umumnya data dapat berupa data pengukuran, status alarm, status sistem yang diwakili oleh status valve sebagai actuator, penyimpanan data, serta tanggal pengumpulan.
• Menyimpan history dan summary alarm, sehingga dapat diketahui alasan terjadinya penyimpangan dalam sebuah sistem.
• Menyajikan grafik dari sebuah proses yang ada di plant, contohnya grafik yang menunjukkan proses kenaikan serta penurunan beban utama yang terkoneksi ke genarator baik secara real time maupun historical. Begitu juga dengan trending yang dapat dilihat secara online real time atau historis.
Keuntungan Menggunakan HMI (Human Machine Interface)
Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan manfaat dalam menggunakan HMI (Human Machine Interface), antara lain:
• Pengurangan ukuran panel kontrol
Dengan menggunakan kemampuan dalam menjalankan beberapa fungsi melalui perangkat lunak, maka kebutuhan dalam memasang hardware akan berkurang, sehingga ukuran peralatan yang dibutuhkan menjadi lebih kecil.
• Pengurangan biaya kabel
Dengan menggunakan HMI atau Human Machine Interface, Anda tidak akan membutuhkan rangkaian kabel yang rumit dan mahal. Selain itu, tugas yang sama juga akan dijalankan melalui pengaturan software.
• Standardisasi panel kontrol
HMI atau Human Machine Interface memungkinkan melakukan standardisasi panel kontrol karena pengaturan data layar dapat diubah menggunakan software, meskipun ada perubahan spesifikasi.
• Nilai tambah untuk panel kontrol
HMI atau Human Machine Interface memiliki fitur seperti grafis dan tampilan interface. HMI dapat menjalankan berbagai macam fungsi yang bisa menambah nilai panel kontrol.
Contoh HMI (Human Machine Interface) salah satunya yaitu pada mesin ATM. Human Machine Interface pada mesin ATM ini bisa melakukan beberapa perintah contohnya seperti pengecekan saldo, penarikan uang, merubah pin atau password, transfer uang dan lain lain. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
Pengertian Energi Kinetik
Menurut dari kamus besar bahasa indonesia (KBBI) yang berarti sesuatu kemampuan yang dimiliki oleh sebuah benda untuk melakukan suatu kerja. Seiring dari perkembangan zaman, bentuk-bentuk dari energi ini juga berbagai macam dan salah satunya yaitu energi kinetik. Energi kinetik yaitu energi yang dimiliki oleh suatu benda yang telah disebabkan oleh tenaga gerak. Istilah kinetik ini berasal dari bahasa yunani, “kinetikos” yang mempunyai arti bergerak. Maka sebab itu, benda yang bergerak pada kecepatan tertentu pastinya juga mempunyai energi kinetik, sementara benda yang diam tidak akan bergerak dan tidak memiliki energi kinetik.
Energi kinetik ini juga bisa disebut dengan energi gerak dan dimana pergerakan dari suatu benda dapat menghasilkan energi yang lainnya, misalnya adalah energi gerak juga bisa berubah menjadi energi listrik, dan akhirnya energi listrik itu dapat dimanfaatkan oleh manusia. Ada juga pergerakan dari suatu benda ini yang dipengaruhi oleh massa dan kecepatan dari benda. Artinya, kecepatan dari suatu benda dapat dipengaruhi berdasarkan massa dari suatu benda dan energi yang telah dihasilkan dari energi kinetik itu juga dipengaruhi dari kecepatan, satuan dari energi kinetik yaitu joule.
Berdasarkan dari penjelasan yang ada di atas juga bisa disimpulkan bahwa ciri-ciri dari energi kinetik yaitu :
• Benda yang bergerak pastinya memiliki energi energi kinetik.
• Pergerakan dari benda mempunyai arah yang beragam.
• Energi kinetik juga dipengaruhi kecepatan dan massa.
Jenis - Jenis Energi kinetik
Energi kinetik dibagi menjadi dua jenis. Jenis-jenis energi kinetik dapat diklasifikasikan menurut pergerakan dari suatu benda. Berikut ini jenis-jenis dari energi kinetik antara lain sebagai berikut :
• Energi Kinetik Translansi
Jenis energi kinetik translansi ini merupakan energi kinetik yang telah dihasilkan oleh benda yang bergerak lurus dengan arah dan kecepatan yang sama.
Contoh dari jenis energi kinetik translasi antara lain sebagai berikut ini :
1. Sebuah mobil yang telah melaju ke jalan tol.
2. Tembakan peluru yang bergerak dengan lurus.
• Energi Kinetik Rotasi
Jenis energi kinetik rotasi adalah kondisi pada saat sebuah benda yang berputar. Pada saat berputar besaran energi di dalamnya juga bisa berubah.
Contoh dari jenis energi kinetik rotasi sebagai berikut ini :
1. Bianglala
2. Gasing yang akan berputar pada porosnya.
3. Perputaran bumi yang mengelilingi matahari.
Manfaat Energi Kinetik
Energi kinetik ini pada umumnya juga bermanfaat untuk aktivitas sehari-hari dari kehidupan manusia. Akan tetapi, sebelum dimanfaatkan oleh manusia, energi kinetik tersebut lebih dahulu diubah menjadi energi yang lainnya. Maka sebab dari itu, manfaat energi kinetik dapat dilihat dari energi yang dihasilkan yaitu :
1. Energi Panas
Energi panas dapat dihasilkan karena adanya gerakan yang telah dilakukan suatu benda. Panas dapat dihasilkan oleh energi kinetik dikarenakan adanya aktivitas dari atom pada permukaan benda.
Manfaat energi kinetik yang berubah akan menjadi panas itu antara lain :
1. Dapat dimanfaatkan menjadi penghangat ruangan.
2. Bisa juga menjadi pembangkit listrik.
3. Bisa untuk mematangkan dan menghangatkan suatu masakan.
4. Dapat mendidihkan air.
2. Energi Radiasi
Energi radiasi yaitu energi hasil dari pergerakan pada suatu gelombang. Dan hasilnya dikenal dengan gelombang elektromagnetik yang bermanfaat
1. Berguna untuk sumber penerangan.
2. Berguna untuk mengeringkan baju di bawah sinar matahari.
3. Energi Suara
Suara ternyata juga termasuk hasil dari energi kinetik, maka suara yang dihasilkan dari getaran yang telah dilakukan oleh pita suara. Energi suara ini selanjutnya akan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari manusia contohnya seperti :
1. Untuk berbicara sehari-hari.
2. Berguna sebagai pengeras suara atau speaker.
Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
Otomasi industri atau yang sering disebut industrial automation, adalah sebuah sistem yang bisa dikoneksikan dengan teknologi IoT (Internet of Things) dalam melakukan proses pengoperasian peralatan maupun mesin industri dengan memanfaatkan perangkat dan sistem yang dihubungkan, sehingga bisa dikontrol melalui panel, device, maupun perangkat lainnya. Selain itu, otomasi industri juga dapat berperan penting dalam upaya meraih masa depan teknologi, terutama dalam pemanfaatannya dalam sektor produksi agar dapat melakukan proses secara efisien dan efektif sekaligus bisa meminimalisir resiko dalam kecelakaan kerja (human error).
Berkenaan dengan teknologi
Internet of Things, konektivitas adalah hal penting yang menjadi dasar dalam
pendistribusian data agar sistem bisa menentukan cara kerja yang diperlukan.
Adapun perangkat atau alat yang digunakan dalam proses ini adalah sensor, yang
memiliki fungsi sebagai
penghimpun data yang akan digunakan dalam lingkungan
eksternal maupun internal sebuah mesin. Dalam dunia industri, sensor memiliki
peranan penting dalam memastikan operator maupun pelaku industri bisa melakukan
proses deteksi, analisis, mengukur, dan memproses beragam kebutuhan data
seperti melakukan perubahan posisi, panjang, tinggi, lingkungan eksterior,
serta kemungkinan dislokasi yang terjadi dalam suatu proses produksi.
Sebenarnya penggunaan sensor sudah menjadi barang umum dalam keseharian masyarakat sehari-hari. Contohnya seperti sensor jarak pada telepon pintar, pintu geser otomatis, tempat sabun cuci tangan otomatis, hand dryer otomatis, hingga kendaraan (mobil) yang dipakai sehari-hari yang juga mempunyai beberapa jenis sensor untuk bisa melakukan perintah otomatis. Bicara mengenai jenis, terdapat beberapa jenis sensor yang mendukung proses IoT bagi suatu industri. Masing-masing jenis sensor memiliki peran yang berbeda-beda sesuai kebutuhan data yang diperlukan. Berikut adalah beberapa jenis sensor dalam industri yang kerap digunakan dalam penerapan sistem Internet of Things:
Proximity Sensor (Sensor Jarak)
Proximity sensor adalah sebuah sensor yang digunakan untuk mendeteksi suatu objek di dekat sensor. Cara kerja jenis sensor ini adalah dengan memancarkan medan elektromagnetik atau sinar radiasi seperti inframerah kepada. Proximity sensor bisa juga digunakan untuk mendeteksi gerakan yang dihasilkan sebuah objek maupun subjek saat bergerak mendekat ke titik sensor.
Perlu diketahui juga bahwa proximity sensor tidak hanya dipakai untuk keamanan saja, tetapi juga digunakan dalam pemanfaatan kendali pintu otomatis, sistem parkir otomatis, wastafel otomatis, toilet flusher otomatis, pengering tangan, sistem manajemen energi, dll. Pada salah satu contoh penerapan industri, proximity sensor juga bisa mengetahui jumlah produk yang melewati titik sensor, sehingga dapat memudahkan pengiriman data dalam hal jumlah produk yang diproduksi secara realtine.
Pressure Sensor (Sensor Tekanan)
Pressure sensor atau sensor tekanan sering dipakai dalam penggunaan sistem IoT untuk pemantauan sistem dan perangkat yang digerakkan oleh tekanan. Saat jumlah tekanan melebihi ambang batas, perangkat akan secara otomatis mengirimkan sinyal kepada operator tentang anomali yang harus segera diperbaiki. Dalam dunia komersil, sensor tekanan sering digunakan pada kendaraan yang menerapkan Tyre Pressure Monitoring System sebagai indikator tekanan ban, serta pesawat terbang untuk menentukan ketinggian (altitude) melalui perubahan tekanan udara. Sedangkan pada dunia industri, sensor tekanan sering diaplikasikan pada kebutuhan data mengenai perubahan tekanan gas dan cairan. Saat terjadi perubahan tekanan, sensor akan mendeteksi perubahan ini dan memberitahukan kepada sistem yang terhubung. Contohnya seperti pengujian kebocoran pada tekanan dari mesin hidrolik, sampai pembuatan sistem udara maupun irigasi melalui fluktuasi tekanan yang dihasilkan.
Temperature Sensor (Sensor Suhu)
Temperatur sensor atau disebut juga sensor suhu berfungsi untuk mengukur jumlah energi panas yang diproduksi dari suatu objek atau area sekitar. Di dalam kehidupan masyarakat, jenis sensor ini bisa ditemukan dalam penyejuk udara (air conditioners), kulkas, dan beberapa alat elektronik lain yang memiliki fungsi untuk mengendalikan temperatur lingkungan. Sensor temperatur juga sering dipakai dalam serangkaian proses industri manufaktur, industri gas alam, industri agrikultur, industri kesehatan, hingga otomotif.
Selain itu, sensor temperatur juga bisa digunakan hampir pada semua jenis environment IoT, dimana hal ini akan memudahkan operator dalam melakukan pemantauan panas yang berlebih, terutama pada komponen mesin, pembuatan makanan, tempat penyimpanan, dan sebagainya. Sebagaimana yang kita ketahui, panas yang berlebih adalah warning bahwa sebuah mesin sedang tidak bekerja secara optimal, dan berpotensi menyebabkan engine overhaul sampai kerusakan fatal lainnya yang lebih parah
Recory Encoder (Sensor Putaran)
Sensor Putaran mempunyai fungsi kerja untuk melakukan pengukuran laju dan kecepatan putar dari sebuah objek. Seorang operator nantinya akan bisa mengukur tingkat kecepatan yang dibutuhkan agar mesin bekerja optimal sesuai kebutuhan dan kondisi melalui inspeksi data dari sebuah putaran tertentu. Contoh dari pemanfaatannya di bidang otomotif adalah speedometer, yang dapat mengukur kecepatan putaran roda, serta sistem kontrol stabilitas elektronik (Electronic Stability Control). Dalam dunia industri, pemanfaatan sensor ini secara umum berkorelasi dengan mesin yang memproduksi energi dengan cara berputar. Contohnya seperti pada pusat listrik tenaga air, perputaran gerigi besi pada alat pemotongan, dan mesin pompa industri.
Beragam jenis sensor tersebut sebenarnya belum mencakup keseluruhan jenis sensor yang digunakan pada industri, khususnya untuk menghimpun data melalui IoT. Oleh karena itu, dalam menentukan sensor untuk men-support proses pada IoT, dibutuhkan wawasan tentang kebutuhan setiap lini industri. Prinsipnya, semakin teliti sebuah sensor, maka akan semakin baik juga kualitasnya, terkhusus untuk kebutuhan pemantauan secara real-time dengan tingkat presisi tinggi. Oleh karenanya, dalam pemilihan sensor sangat perlu memperhatikan sensitivitas sensor untuk jangkauan dan tingkat presisi, material sensor, kondisi lingkungan sekitar, serta kesesuaian antara produk sensor dengan perangkat eksternalnya.
Oleh karena itu, produktivitas dan efektifitas perusahaan merupakan hal utama yang harus menjadi prioritas. Salah satu upaya mencapai hal tersebut adalah dengan menerapkan penggunaan sensor pada operasional kerja perusahaan. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
Tanpa disadari, selama ini mesin motor yang sering kita pakai dan kendarai bisa bergerak karena adanya perubahan atau transform energi yang terjadi di dalam mesin kalor? Lalu, sebenarnya apa sih mesin kalor atau mesin carnot itu?
Namun sebelum itu, kira-kira apa yang kita rasakan saat sedang berada di dalam ruangan ber-AC? Pasti sejuk, bukan? Nah, mesin pendingin seperti AC adalah lawan atau kebalikan dari mesin carnot atau mesin kalor.
Mesin Carnot (Mesin Kalor)
Mesin carnot atau mesin kalor merupakan mesin yang mempunyai fungsi untuk merubah kumpulan energi panas menjadi energi mekanik. Contohnya adalah mesin motor yang melakukan aktifitas pembakaran dari bahan bakar yang kemudian diubah menjadi energi gerak di dalam mesin.
Cara kerja mesin carnot adalah dengan memanfaatkan prinsip atau penggunaan kalor yang dialirkan menggunakan suhu tinggi menuju ke suhu rendah tanpa melakukan sebuah usaha. Saat kaor dialirkan, panas yang mengalir kemudian akan diubah menjadi usaha, contohnya seperti gerak mekanis.
Namun di sisi lain, untuk bisa memproduksi sebuah usaha atau energi, mesin carnot perlu menjalani beberapa langkah teknis, yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik. Adapun tahapan atau siklus kerja mesin carnot adalah sebagai berikut:
1. Gas mengalami pemuaian isotermal.
2. Gas menyerap kalor (Q1) dari reservoir suhu tinggi dan melakukan sebuah usaha.
3. Gas mengalami pemuaian adiabatik dan melakukan usaha.
4. Lalu gas mengalami kompresi/penyusutan isotermal.
5. Gas membuang kalor ke reservoir suhu rendah dan memperoleh usaha.
6. Gas mengalami kompresi/penyusutan adiabatik.
7. Gas memperoleh usaha kembali dan berubah ke bentuk semula.
Karena gas telah kembali pada kondisi semula, siklus ini tidak mengalami perubahan energi dalam. Berikut adalah persamaan termodinamikanya.
∆Q = W + ∆U
∆Q = W + 0
Q1−Q2 = W
Namun, tidak semua mesin bisa merubah seluruh panas menjadi sebuah usaha. Justru sebagian besar panas akan terbuang secara sia-sia, sedangkan sebagian lagi akan menjadi bunyi, getaran, atau asap, hanya sedikit saja panas yang berubah menjadi usaha.
Oleh sebab itu, kemudian lahir sebuah konsep efisiensi mesin carnot. Efisiensi dalam konteks ini merupakan perbandingan dari panas yang berubah menjadi usaha dengan panas yang berhasil diserap. Jadi, hasil pembagian antara usaha yang dilakukan dengan kalor yang diserap akan ditekan seminimal mungkin.
Sebagai ilustrasi, jika kita berdiri di samping sebuah kompresor dan atau kondensor, rasanya akan terasa panas, kan? Penyebab hal itu bisa terjadi karena ada proses pada mesin pendingin yang bertugas untuk membuang panas yang berada di dalam ruangan ke luar ruangan.
Selanjutnya, mesin pendingin akan membuang kalor dari tempat sejuk ke tempat yang panas. Untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah usaha agar prosesnya dapat bekerja. Dan proses pada mesin pendingin tidak bisa dilakukan secara spontan.
Dan usaha yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah mesin pendingin, bisa dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
W = Q1−Q2
Seperti yang terjadi pada mesin carnot atau mesin kalor, mesin pendingin tidak bisa melakukan perubahan semua jenis usaha untuk membuang panas keluar. Terdapat sebagian usaha yang akan terbuang menjadi panas lagi, menjadi bunyi, atau menjadi getaran. Ini yang kemudian disebut sebagai siklus carnot.
Siklus (mesin) carnot termasuk ke dalam salah satu teori siklus termodinamika. Nantinya, dengan mengggunakan siklus carnot, kita akan bisa mengetahui di mana batas efisiensi yang dapat diraih mesin termodinamika klasik saat mengkonversi panas menjadi energi gerak. Selain itu kita juga bisa mengetahui letak perbedaan suhu reservoir panas dan dingin yang disebabkan oleh kerja pada sistem. Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
Dalam sebuah perusahaan manufaktur, aktivitas produksi tidak bisa dilepaskan dari kegiatan operasionalnya. Hal itu karena manufaktur adalah bisnis yang core utamanya memproduksi barang (fisik). Apabila aspek produksi dalam perusahaan manufaktur tidak bisa berjalan dengan baik, akibatnya adalah pada pemangkasan profit perusahaan terkait yang akan terkena dampaknya. Hal ini yang kemudian menyebabkan banyak pengusaha mulai gemar untuk melakukan otomasi pada proses industri dengan tujuan akhir adalah untuk memastikan sistem produksi agar terus berjalan dan bekerja dengan baik dan optimal.
Sistem produksi merupakan bagian dalam sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang mengintegrasikan seluruh aspek bisnis (sumber daya, operasi, pemantauan, pelaporan, penjualan, akuntansi dan keuangan). Sistem produksi yang mumpuni nantinya akan mampu mewujudkan perusahaan untuk dapat mencapai target yang diinginkan. Pemanfaatan sistem produksi seperti ini dapat membantu perusahaan melakukan proses bisnis secara efektif, cepat dan realtime.
Karena sifatnya yang sangat dinamis dan kompetitif, ketersediaan sistem produksi yang terintegrasi pada industri manufaktur menjadi hal penting dalam rangka mencapai solusi yang dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya, optimalisasi penjualan dan profitabilitas.
Baca juga : Memahami Industri Manufaktur dan Kaitannya dengan Otomasi Industri
Pengertian Sistem Produksi
Sistem produksi adalah serangkaian kegiatan atau aktivitas pada sebuah perusahaan yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mewujudkan tujuan dari entitas bisnis. Atau dalam pengertian lain, sistem produksi adalah sebuah sistem terintegrasi yang tersusun dari komponen struktural dan fungsional.
Komponen fungsional ini meliputi rencana produksi, monitoring, penentuan SOP, controlling dan beragam hal lain yang berkaitan dengan manajemen sebuah perusahaan. Sedangkan komponen struktural-nya meliputi mesin pabrik, tenaga kerja, bahan-bahan produksi dan lain sebagainya.
Proses Produksi dan Sistem Produksi itu Beda
Secara umum, proses produksi bisa dipahami sebagai sebagai tahapan berbagai kegiatan yang harus dilewati (alur) dalam memproduksi suatu barang atau jasa. Sementara sistem produksi adalah penyusunan kegiatan (konsep) yang akan diterapkan pada proses produksi secara objektif untuk tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Point-nya adalah, proses produksi merupakan serangkaian tahapan yang bekerja sebagai suatu proses dalam perusahaan untuk melakukan kegiatan produksi. Sedangkan sistem produksi adalah rangkaian perencanaan dan prinsip yang akan digunakan dalam melakukan proses produksi di lapangan.
Baca juga : Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia
Sederhananya, untuk bisa melaksanakan proses produksi, sistemnya harus sudah dibuat terlebih dulu oleh perusahaan terkait. Adapun karakteristik sistem produksi adalah :
1. Memiliki beragam komponen dan elemen yang saling berkorelasi satu sama lain dan membentuk kesatuan utuh.
2. Mempunyai tujuan yang menjadi dasar atas keberadaan sistem berupa hasil produksi yang berkualitas dan memiliki nilai jual yang tinggi di pasar.
3. Memiliki aktifitas berupa proses perubahan nilai tambah untuk menjadi output yangg dilaksanakan secara efektif dan efisien.
4. Terdapat cara kerja yang bisa mengendalikan kegiatan operasinya berupa optimasi alokasi sumber daya.
Tujuan Sistem Produksi
Setiap hal apapun pasti mempunyai tujuan untuk dilakukan, termasuk pada sistem produksi. Adapun tujuan yang terdapat pada sistem produksi yaitu:
1. Memenuhi kebutuhan perusahaan
Tujuan utama dari sistem produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam mengaplikasikan proses produksi dalam rangka untuk menghasilkan sebuah produk.
2. Menghitung modal
Tujuan berikutnya dari pemanfaatan sistem produksi ini adalah untuk dapat membantu dalam melakukan perhitungan modal perusahaan yang dipakai. Caranya dengan mengurutkan atau membuat list apa saja komponen yang digunakan untuk memproduksi suatu barang.
3. Membuat proses produksi berjalan dengan teratur
Fungsi terpenting dari sistem produksi adalah untuk memastikan bahwa proses produksi bisa berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan tanpa hambatan.
Jenis - Jenis Sistem Produksi
Berikut adalah beberapa jenis pada sistem produksi berdasarkan output yang dihasilkan :
1. Contnuous Process
Pada sistem ini peralatan produksi dikelompokan dengan mengurutkan aktifitas dalam menghasilkan sebuah produk. Flow bahan pada proses dalam sistem ini juga harus sudah distandarisasi terlebih dahulu. Proses ini nantinya akan mempermudah perusahaan yang mempunyai produk dengan demand yang tinggi.
2. Intermitten Process
Intermitten process merupakan sistem yang terjeda, di mana aktifitas produksi dilakukan tidak didasarkan pada standar melainkan didasarkan pada produk yang dikerjakan. Kemudian selanjutnya peralatan produksi akan dikelompokan secara fleksibel dalam menghasilkan produknya.
Contoh Penerapan Sistem Produksi
Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
Perkembangan industri manufaktur di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang cukup signifikan, salah contoh perusahaan manufaktur yang cukup terkenal di telinga kita semua adalah Unilever dan Indofood. Selain bisa menyerap tenaga kerja dan mengatasi pengangguran, keberadaan industri manufaktur juga mempunyai peranan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan industri manufaktur berpengaruh besar dalam peningkatan laju ekspor dan nilai investasi pada sebuah negara.
Seiring dengan laju perkembangan industri manufaktur saat ini yang sedang mengalami kenaikan, tentu kerja sama dari berbagai pihak seperti pemerintah sebagai regulator, pengusaha dan masyarakat sangat dibutuhkan. Selain itu, minat daya beli masyarakat yang meningkat terhadap beragam jenis produk juga memiliki pengaruh yang besar pada meningkatnya produksi barang Bahkan, secara rata-rata manufaktur Indonesia menempati peringkat ke-9 dunia. Hal ini menjadi indikasi bahwa laju industri manufaktur di Indonesia sedang mengalami tren yang bagus dalam jangka panjang. Lalu kira-kira apa saja contoh perusahan manufaktur yang ada di Indonesia? Simak penjelasannya berikut ini.
Perusahaan manufaktur adalah sebuah perusahaan atau bidang bisnis yang kegiatan operasionalnya yaitu mengubah bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi dalam skala yang cukup besar dan dalam proses pengerjaan tersebut perusahaan terkait selalu melibatkan atau mengkombinasikan antara tenaga mesin dan manusia.
Contoh Perusahaan Manufaktur di Indonesia
Setidaknya perusahaan manufaktur terbagi ke dalam tiga janis atau sektor utama yaitu: (perusahaan) industri dasar dan kimia, (perusahaan) industri barang konsumsi dan (perusahaan) aneka industri. Hal ini mengacu pada listing yang ada di BEI (Bursa Efek Indonesia).
Sektor Industri Dasar dan Kimia
Perusahaan manufaktur pada
sektor industri dasar dan kimia terbagi ke dalam delapan subsektor yang
memproduksi bahan mentah dan bahan jadi, yaitu :
PT. Semen Indonesia (SMGR)
PT. Semen Indonesia adalah satu diantara perusahaan manufaktur terbesar yang bergerak di bidang sub-sektor industri semen. Kegiatan bisnis dalam bidang produksinya meliputi penambangan, penggalian dan pengolahan bahan pokok menjadi beragam jenis semen atau hasil industri lainnya. Hasil produksi PT. Semen Indonesia tidak hanya dipasarkan di Indonesia tetapi juga sampai ke pasar internasional. PT. Semen Indonesia berdiri pada tahun 1953 dan saat ini sudah mempunyai empat pabrik di Indonesia yang bertempat di Gresik, Tuban, Padang dan Tonasa.
Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Perusahaan agri-food terbesar di Indonesia ini memulai kegiatan operasinya secara komersil pada tahun 1975 dan berfokus pada sub-sektor pakanan ternak. Adapun bisnisnya terdiri dari: peternakan ayam, pembuatan pakan ternak (Comfeed dan Benefeed), vaksin hewan ternak (Vaqsimune) dan pengolahan unggas (Best Chicken dan Toora-tora). Selain pengolahan ayam, JPFA juga mempunyai lini bisnis lain berupa pembudidayaan ikan, udang serta peternakan sapi (Tokusen Wagyu Beef). Produk protein hewani ini dijual dalam bentuk makanan olahan frozen (beku) yang terkenal dengan merk So Good dan So Nice.
PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
TKIM berdiri sejak tahun 1972 dan bergerak di bidang industri manufaktur produsen kertas. Perusahaan yang mempunyai pabrik di Sidoarjo ini memiliki beragam hasil produksi diantaranya: kertas khusus, kertas karbon, buku latihan, alat tulis, amplop dan lain-lain.
Sektor Industri Barang Konsumsi
Perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi mungkin nampaknya sudah sering didengar nama brand-nya di televisi, radio atau internet. Didasarkan pada produk yang dihasilkan, industri jenis ini dibagi menjadi beberapa sub-sektor makanan dan minuman; rokok; farmasi; kosmetik dan barang keperluan rumah tangga; serta peralatan rumah tangga. Adapun contoh perusahaan manufakturnya adalah sebagai berikut:
PT. Indofood CBP Sukes Makmur Tbk (ICBP)
Indofood CBP Sukes Makmur Tbk (ICBP) adalah salah satu anak perusahan dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Aktifitas operasionalnya tersebar di 50 pabrik yang ada di seluruh Indonesia. Perusahaan manufaktur ini juga mempunyai enam divisi yaitu meliputi: mie instan (Indomie, Supermi, Pop Mie, Mie Telur Cap 3 Ayam, dan lain-lain), dairy atau produk coklat susu (Indomilk, Milkuat, dll), penyedap makanan (Sambal Indofood, Bumbu Racik, Kecap Indofood, dll), snack atau makanan ringan (Chitato, Cheetos, dll), nutrisi dan makanan khusus (Promina, Sun, dll) dan minuman (Ichi Ocha, Club, dll).
PT. Gudang Garam Tbk. (GGRM)
Gudang Garam Tbk. (GGRM) adalah salah satu contoh perusahaan manufaktur terkenal di Indonesia, yang bergerak di bidang industri barang konsumsi subsektor rokok (tembakau). Produk yang dihasilkan oleh GGRM sudah dikenal luas hingga ke mancanegara. Hal ini sejalan dengan sejarah perusahaan GGRM yang cukup panjang sebagai produsen rokok kretek yang berdiri sejak tahun 1958.
PT. Kimia Farma (KAEF)
Kimia Farma menjadi perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang berdiri pada tahun 1817. Perusahaan Kimia Farma sendiri bergerak pada sektor barang konsumsi dengan subsektor farmasi. Salah satu keunggulan yang dimiliki KAEF adalah pada akses pelayanan kesehatan secara lengkap dan terintegrasi dengan klinik, apotek dan laboratorium. Selain itu, terdapat juga bidang usaha manufaktur farmasi, riset dan pengembangan, perdagangan, distribusi, pemasaran dan ritel.
Sektor Aneka Industri
Sedangkan menurut barang yang diproduksi, perusahaan manufaktur pada sektor aneka industri terbagi ke dalam subsektor mesin dan alat berat; otomotif dan komponen; tekstil dan garment; alas kaki; kabel; dan elektronika.
PT. Astra International Tbk. (ASII)
Tidak hanya bisnis otomotif, PT. Astra membagi bisnisnya ke dalam enam jenis bisnis lain yaitu: jasa keuangan, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi; agribisnis, infrastruktur dan logistik; teknologi informasi; serta properti. PT. Astra didirikan sejak tahun 1957, PT. Astra sendiri saat ini mempunyai 58 anak perusahaan. Adapun jenis produk yang diproduksi meliputi minyak kelapa sawit, batu bara, kendaraa bermotor, alat berat, layanan logistik, printer hingga layanan pembiayaan dan asuransi.
PT. Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
Perusahaan tekstil dan garmen terbesar di Asia Tenggara ini lokasinya ada di Sukoharjo. Mungkin diantara kita lebih familiar dengan nama Sritex. Sritex sendiri mempunyai empat lini produksi yang meliputi permintalan (spinning), penenunan (weaving), finishing dan busana jadi (garment). Sritex menghasikan produk benang berkualitas tinggi, kain mentah dengan proses tenun, pewarnaan dan printing, serta seragam dan fashion. Selain itu, perusahaan manufaktur ini juga memproduksi baju militer Indonesia dan 35 negara lain termasuk baju militer NATO.
Kesimpulan
Demikian contoh perusahaan manufaktur di Indonesia yang terbagi ke dalam sektor industri bahan dasar dan kimia, bahan konsumsi dan aneka industri yang kemudian dibagi lagi menjadi 20 subsektor industri. Semoga bermanfaat.
Pelajari lebih lanjut dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).
Hidrolik merupakan sebuah sistem kerja yang kerap dipakai oleh berbagai alat berat seperti crane, excavator, bulldozer, forklift, dan lain-lain. Sistem pada hidrolik berjalan dengan memanfaatkan zat fluida sebagai energi utamanya. Sistem hidrolik juga berhubungan erat dengan Hukum Pascal yang berbunyi: “tekanan yang disalurkan pada suatu zat cair di dalam sebuah wadah atau tempat akan diteruskan ke semua arah dengan penggunaan daya yang sama besarnya.” Oleh karena sistem hidrolik “hanya” mengandalkan tekanan dan fluida, sebaiknya kita juga mengetahui apa sih keuntungan dan kelemahan sistem hidrolik yang sering digunakan pada beragam alat berat industri? Simak penjelasannya berikut.
Kelebihan Sistem Hidrolik
Meskipun sekilas sistem hidrolik nampak seperti cuma mengandalkan fluida dan tekanan yang akan di share ke segala arah, prinsip kerja pada sistem ini ternyata sangat ampuh untuk mengangkat beban atau material berat. Berikut adalah beberapa keuntungan yang terdapat pada sistem hidrolik :
1. Gerakan pada sistem hidrolik tidak bergantung dengan beban material. Artinya, selama fluida tidak terjadi hambatan dan aliran control valve bisa dipakai sistem hidrolik dapat terus berjalan.
2. Ketepatan dan fleksibilitas.
3. Dapat melakukan pemindahan bertenaga besar hanya dengan memanfaatkan komponen atau elemen yang relatif kecil.
4. Dapat berjalan bebas aktif saat mengangkat sebuah beban besar atau berat.
5. Tidak sulit digunakan dan sistem kontrolnya sangat kompatibel untuk dipakai. Seorang operator pemula alat berat sekalipun akan dengan mudah menggunakan dan memahami fungsi sistem hidrolik untuk dioperasikan.
6. Mesin operasinya tidak menimbulkan suara berisik dan getaran tak penting.
7. Model dan desainnya simpel.
8. Bisa diputar melawan arah atau kebalikannya (reversible).
9. Dapat memindahkan material berat dengan mudah dan sekali angkat meski bobot berton-ton.
10. Masa guna yang lumayan panjang sehingga biaya bisa ditekan.
Baca juga : Pneumatik dan Hidrolik: Apa Perbedaannya?
Kekurangan Sistem Hidrolik
Setelah mengetahui apa saja kelebihan-kelebihan dari sistem hidrolik, selanjutnya kita juga sebaiknya mengetahui apa saja kekurangan-kekurangan yang dimilikinya. Meskipun terdapat kekurangan, hal ini bukan berarti kemudian sistem hidrolik menjadi buruk. Hanya saja, pada beberapa prinsip kerja alat berat biasanya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Bahwa sebagus apapun sebuah alat, pasti tidak akan pernah bisa luput dari yang namanya kekurangan. Berikut adalah kekurangan sistem hidrolik kecuali yang telah disebutkan di atas, yaitu:
1. Sistem hidrolik membutuhkan perawatan yang intensif secara berkala.
2. Sistem hidrolik kerap memerlukan elemen dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi.
3. Apabila terjadi kebocoran kecil pada aliran pipa hidrolik, maka akibatnya akan menjadi fatal pada fungsi pemindahan tenaga. Hal ini akan mempengaruhi tingkat risiko terjadinya kecelakaan.
4. Tekanan tinggi yang diberi oleh fluida juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja jika dayanya terlalu tinggi dan saluran pipa tidak kuasa menampung daya yang dihantarkan oleh fluida.
Baca juga : Macam – Macam Hidrolik dan Pemanfaatannya dalam Berbagai Industri
Perawatan Sistem Hidrolik
Seperti yang sudah diulas sebelumnya, sistem hidrolik mempunyai prinsip kerja yang akan sangat memudahkan untuk melakukan pemindahan material/beban berat. Namun, sistem hidrolik di sisi lain juga membutuhkan perawatan intensif dan berkelanjutan untuk dapat memastikan fungsinya bisa bekerja dengan normal. Jika alat berat dengan cara kerja pompa hidrolik seperti ini digunakan setiap hari, maka berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan agar mencegah atau setidaknya bisa mengurangi resiko terjadinya kerusakan pada mesin:
1. Selalu periksa level minyak yang ada di dalam tangki, lakukan pengisian apabila sudah berkurang.
2. Selalu periksa busa yang terdapat di permukaan cairan yang berfungsi untuk memastikan elemen udara atau air.
3. Selalu mengecek kebocoran yang ada di saluran air dan koneksi.
4. Selalu mengecek operasional sistem stabilisasi suhu.
5. Pastikan indikator kontaminasi filter selalu dikontrol.
6. Pengaturan katup pada pengukur tekanan selalu diperiksa.
7. Selalu mengecek tegangan aliran elektro-magnet melalui perangkat kontrol.
Pelajari lebih lanjut
dengan menghubungi kontak berikut ini : 081515889939 (Elga Aris Prastyo).